Sabtu, 16 November 2013

Pelestarian Hutan versi XI IPS 1

Apa sih hutan itu ???
Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dan tumbuhan lainnya. Kawasan-kawasan semacam ini terdapat di wilayah-wilayah yang luas di dunia dan berfungsi sebagai penampung karbon dioksida (carbon dioxide sink), habitat hewan, modulator arus hidrologika, serta pelestari tanah, dan merupakan salah satu aspek biosfer Bumi yang paling penting.
Hutan adalah bentuk kehidupan yang tersebar di seluruh dunia. Kita dapat menemukan hutan baik di daerah tropis maupun daerah beriklim dingin, di dataran rendah maupun di pegunungan, di pulau kecil maupun di benua besar.
Hutan merupakan suatu kumpulan tumbuhan dan juga tanaman, terutama pepohonan atau tumbuhan berkayu lain, yang menempati daerah yang cukup luas.
Pohon sendiri adalah tumbuhan cukup tinggi dengan masa hidup bertahun-tahun. Jadi, tentu berbeda dengan sayur-sayuran atau padi-padian yang hidup semusim saja. Pohon juga berbeda karena secara mencolok memiliki sebatang pokok tegak berkayu yang cukup panjang dan bentuk tajuk (mahkota daun) yang jelas.
Suatu kumpulan pepohonan dianggap hutan jika mampu menciptakan iklim dan kondisi lingkungan yang khas setempat, yang berbeda daripada daerah di luarnya. Jika kita berada di hutan hujan tropis, rasanya seperti masuk ke dalam ruang sauna yang hangat dan lembap, yang berbeda daripada daerah perladangan sekitarnya. Pemandangannya pun berlainan. Ini berarti segala tumbuhan lain dan hewan (hingga yang sekecil-kecilnya), serta beraneka unsur tak hidup lain termasuk bagian-bagian penyusun yang tidak terpisahkan dari hutan.
Hutan sebagai suatu ekosistem tidak hanya menyimpan sumberdaya alam berupa kayu, tetapi masih banyak potensi non kayu yang dapat diambil manfaatnya oleh masyarakat melalui budidaya tanaman pertanian pada lahan hutan. Sebagai fungsi ekosistem hutan sangat berperan dalam berbagai hal seperti penyedia sumber air, penghasil oksigen, tempat hidup berjuta flora dan fauna, dan peran penyeimbang lingkungan, serta mencegah timbulnya pemanasan global. Sebagai fungsi penyedia air bagi kehidupan hutan merupakan salah satu kawasan yang sangat penting, hal ini dikarenakan hutan adalah tempat bertumbuhnya berjuta tanaman

Kenapa hutan harus kita lestarikan dan di jaga ?


Kita tahu bahwa hutan adalah bagian dari anugrah yang diberikan oleh Tuhan, dan ini wajib kita syukuri karna hutan bnyak memberikan manfaat yang besar pada manusia maupun makhluk- makhluk yang ada disekitarnya. Maka dari itu kita sebagai manusia harus menjaga kelestariannya bagi generasi sekarang maupun yang akan datang.
Di Indonesia banyak terdapat pulau-pulau kecil maupun pulau besar yang diliputi hutan-hutan yang lebat. Dan ini merupakan salah satu penyanggah hidup manusia dan makhluk yang lainnya, bisa juga dikatakan sebagai sumber kemakmuran manusia.
Karena hutan yang harus kita lindungi banyak menyimpan dan menampung air. Kita tau air sangat dibutuhkan manusia dan ini merupakan bahan baku yang setiap harinya kita konsumsi. Seperti yang kita tau hutan juga ada beberapa bagian seperti hutan konservasi, hutan lindung, hutan wiasata, hutan mangrove dan lain-lain.
Kenapa hutan harus kita jaga dan kita lestarikan, karna tujuannya adalah untuk mensejahterakan kelangsungan hidup manusia. Dalam jangka waktu yang cukup panjang hutan juga bisa disebut suatu kesatuan ekosistem yang berupa hamparan lahan yang didalamnya terdapat sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya yang satu dan juga dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan.

Ekosistem yang terdapat dikawasan hutan seperti sumber daya alam hayati ini adalah hubungan timbal balik antara unsur dalam alam. Didalam hutan terdapat hayati maupun non hayati yang saliang mempengaruhi dan bergantungan.

Seperti tumbuh-tumbuhan dan hewani beserta unsur non hayati disekelilingnya secara bersamaan membentuk suatu ekosistem.

Bagaimana cara melestarikan hutan ???


Berikut ini beberapa upaya yang dapat kita lakukan untuk melestarikan hutan, yaitu sebagai berikut. 
1)    Melakukan Reboisasi.
    Reboisasi adalah salah satu alternatif untuk melestarikan hutan. Kita dapat menanam kembali hutan – hutan yang sudah rusak, sehingga hutan akan tetap terjaga keberadaannya. 
2)    Menerapkan Sistem Tebang Pilih.
    Pemerintah harus menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon. Hal ini dapat mengurangi penebangan hutan secara liar dan dalam jumlah besar – besaran. Selain itu system ini juga berguna untuk masyarakat agar tidak sembarang dalam melakukan penebangan hutan. 
3)    Menerapkan Sistem Tebang – Tanam.
   System ini sangat berguna bagi pelestarian hutan. Sistem penebangan hutan yang kemudian diganti dengan menanam hutan yang telah ditebang agar hutan tetap terjaga keberadaannya. 
4)    Melakuakan Penebangan secara Konservatif.
        Penebangan secara konservatif adalah penebangan dengan cara menebang pohon yang sudah tidak berproduktif lagi. Jangan sampai pohon yang masih muda dan produktif di tebang. 
5) Menerapkan Larangan Penebangan Hutan Secara Sewenang – wenang dan Memberikan Sanksi yang Berat Bagi Pelakunya.
   Selain masyarakat yang harus menjaga kelestarian hutan, pemerintah juga harus ikut terlibat dalam pelestarian hutan. Pemerintah harus ikut turun tangan dalam pelestarian hutan ini. Sebaiknya, pemerintah juga memberikan sanksi yang berat bagi para pelakunya, yang bisa membuat mereka jera dan tidak melakukan kesalahan mereka lagi.
Masyarakat juga harus memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kelestarian hutan kita. Kalau boleh mencegah terjadinya penebangan liar, ya harus kita lakukan. Kita harus ingat benar, bahwa hutan yang kita miliki adalah warisan dari leluhur kita, dan itu harus kita wariskan buat anak cucu kita kelak. Apa jadinya hidup mereka bila hutan yang kita miliki saat ini sudah punah di generasi mereka?

Memang ada banyak faktor pendorong yang mempercepat kerusakan hutan di Indonesia. Misalnya saja pengusahaan hutan yang dilakukan secara tidak berkelanjutan (unsustainable). Kemudian juga tidak adanya kesadaran untuk menanam kembali hutan yang sudah diusahakan/dikelola. Belum lagi adanya inefisiensi yang sering kali terjadi mulai dari penebangan sampai kepada pemakaiannya. Sementara ini, kenyataan di lapangan juga berbicara secara jelas bahwa jumlah jenis pohon kayu yang disukai pasaran hanya sebagian dari jumlah jenis kayu komersial yang telah diketahui. Ini tentu saja mempercepat habisnya jenis kayu tersebut. Ada efek penggandaan (multiplier effect) yang terjadi akibat hutan yang sebelumnya tidak pernah dijamah kini telah menjelma menjadi daerah yang mudah ditembus. Hutan menjadi rentan dirusak dan ‘dikotori’.
  Kita  sudah harus betul-betul memunculkan niat dan upaya serius untuk menghindari semakin meluasnya kerusakan hutan di Indonesia. Kita sudah sepatutnya segera melakukan upaya pelestarian hutan, diantaranya dengan meningkatkan partisipasi seluruh lapisan masyarakat. Apalagi masyarakat yang memang tinggal di sekitar hutan. Melakukan hal ini dengan sendirinya akan memberikan dampak sangat positif bagi masyarakat itu sendiri, juga untuk lingkungan yang kita tinggali. Di satu pihak mereka dapat membangun kehidupan yang lebih baik, tetapi di pihak lain juga mereka dapat melestarikan dan menggunakan sumber daya alam (sumber daya kehutanan) secara berkelanjutan dan berkesinambungan.

Kini sebagai masyarakat harus semakin hari semakin menunjukkan peran kita sebagai garda terdepan penyelamatan dan perlindungan hutan Indonesia. Kita masih akan menikmati hasil-hasil alam dari hutan yang bangsa ini miliki, tapi kita juga masih akan terus berjuang untuk melestarikan hutan yang kita miliki, sebab kalau bukan kita lalu siapa lagi? GO GREEN